Puslatbang KHAN LAN RI

Puslatbang KHAN LAN RI
Pusat Pelatihan dan Pengembangan dan Kajian Hukum Administrasi Negara

Wednesday, March 8, 2017

Penyelenggaraan Reform Leader Academy

Diklat Reform Leader Academy (RLA) merupakan Diklat yang dikembangkan untuk menjawab kebutuhan akan pemimpin reformasi yang bersifat project based dan result oriented dengan metode action learning.


Tujuan
  1. Membentuk sosok aparatur yang memiliki pengetahuan dan kompetensi dasar untuk mendukung percepatan RB 
  2. Mengembangkan insan ASN yang berkarakter kuat, berwawasan kebangsaan, memiliki perspektif global dan kompeten memimpin perubahan untuk mempercepat RB Nasional
Untuk kebutuhan pelatihan telah ditetapkan agenda pembelajaran sbb:
ada 3 (tiga) agenda untuk pembelajaran
pelaksanaan pelatihan Reform Leader Academy ini memiliki beberapa tahapan dari awal penentuan peserta hingga selesai (penutupan) berikut bisa dijelaskan dengan gambar tahapan dan mata diklat yang ada pada Diklat ini
Tahap pembelajaran dan mata diklat dalam pelatihan Reform Leader Academy
Durasi waktu dalam pelaksanaan RLA

Beberapa syarat menjadi peserta pelatihan RLA


download
Perkalan RLA

Tuesday, March 7, 2017

Ceramah Isu Strategis

Dalam agenda DR (Diagnostic Reading) Diklatpim Tk.II Angkatan XLIII Kelas D yang di laksanakan oleh PKP2A IV LAN para peserta tidak hanya mendapatkan stimulus pemahaman dari para pengajar/Widyaiswara, penyelenggara juga mengundang para pakar/narasumber dari nasional untuk membahas isu-isu strategis yang terjadi di Indonesia, adapun isu-isu strategis itu adalah:

Geostrategis polhukam

membecirakan isu ini seyogyanya kami mengundang Panglima Kodam Iskandar Muda, karena berhalangan ditunjuk Staf Ahli Panglima Bapak DR. Ahmad Hussein M.A menggantikan beliau, yang dalam paparannya menekankan tentang Mewujudkan Pemimpinan Indonesia Yang Unggul Untuk Menjaga Kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia
DR. Ahmad Hussein memberikan ceramah isu geostrategis polhukam di Aula Iskandar Muda PKP2A IV LAN

Para peserta Diklatpim Tk.II Angkatan XLIII Kelas D mendengar paparan Narasumber dari Kodam Iskandar Muda

Penyerahan cinderamata dari PKP2A IV LAN kepada Narasumber

Suasana dalam ruang Aula saat ceramah isu strategis

Tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) dan Pemerintahan Desa

untuk membahas isu ini penyelenggara mengundang seorang guru besar dari IPDN yaitu Bapak Prof. Sadu Wasistiono yang memang sangat pakar terhadap ilmu pemerintahan ini, secara kapasitas memang tidak diragukan lagi dan ini terbukti dengan antusiasnya para peserta saat mendengar paparannya dan saat proses tanya-jawab yang bisa kami simpulkan idealnya harus punya waktu lebih dari yang telah kami jadwalkan

dalam paparannya salah satu menjelaskan empat pilar untuk membangun masyarakat yang sejahtera yaitu :
  1. penegakan hukum yang adil
  2. pertumbuhan ekonomi yang baik
  3. demokrasi politik yang bermoral
  4. manajemen pemerintahan yang baik
juga menjelaskan secara mendetail mengenai konsep good goverment dan good governance

Prof. Sadu memberikan penjelasan kepada para peserta diklat

sesi ke dua dalam ceramah isu strategis mengenai pemerintahan yang baik

Prof. Sadu menjelaskan tentang pemerintahan desa kepada peserta diklatpim TK.II


Sistem manajemen anti suap

Memercayakan untuk membahas isu ini kepada Bapak Adnan Pandupraja sangatlah tepat, penyelenggara berhasil meminta kesediaan waktu dari segala kesibukan beliau, dan ini terbayar dengan puasnya para peserta terhadap paparan oleh manta Kepala Kompolnas dan komisioner KPK ini.
peserta mendengar ceramah/paparan dari Narasumber

Peserta bertanya kepada Pak Adnan Pandupraja

Pak Adnan Pandupraja memberikan ceramah/paparan kepada Peserta Diklatpim TK.II 

Monday, March 6, 2017

PIM II Angkatan XLIII PKP2A IV LAN Visitasi Ke Museum Aceh

Untuk mendalami lebih jauh materi Wawasan Kebangsaan pada agenda Self Mastery para peserta Diklatpim TK.II Angkatan XLIII Kelas D PKP2A IV LAN sebanyak 60 orang  mengunjungi Gedung Museum Aceh yang terletak di Jl Sultan Alaidin Mahmudsyah, Banda Aceh.

Rombongan yang dipimpin langsung oleh Kepala PKP2A IV LAN tiba di Museum Aceh pada pukul 08.30 wib yang diterima langsung oleh pengelola Museum Aceh.
Peserta diterima oleh pengelola Museum Aceh

Pengelola menjelaskan sejarah Museum Aceh dan apa saja yang terdapat dalam area Museum Aceh

Peserta antusias mengamati benda-benda yang di pajang dalam Museum Aceh

Kepala PKP2A IV LAN Ir. Faizal Adriansyah mendampingi peserta mengunjungi Museum Aceh
Setelah detail mendapatkan informasi di Museum Aceh  Peserta juga dibawa oleh penyelenggara mengunjungi Museum Tsunami Aceh, Museum yang di Desain oleh Walikot Bandung Ridwan Kamil ini sekarang menjelma menjadi situs yang paling banyak dikunjungi oleh wisatawan yang datang ke Aceh, di Museum ini para peserta Diklapim Tk.II mengamati dan melihat apa saja yang ada dalam Museum itu.

Peserta di terima oleh pengelola Museum Tsunami 

peserta berada dalam ruang berdoa, ruangan yang membuat semua orang yang masuk merasakan pilu

peserta beristrihat di depan gedung museum tsunami sebelum bertolak pulang k Kampus PKP2A IV LAN

Setelah selesai melakukan visitasi ini para peserta dibebankan untuk membuat sebuah makalah tentang wawasan kebangsaan yang mengaitkan antara pengamatan langsung dari dua locus visitasi tadi dengan mata diklat wawasan kebangsaan. (IK)


Tuesday, February 28, 2017

PELATIHAN REFORM LEADER ACADEMY Tema “MEMBANGUN MASYARAKAT TAHAN BENCANA”

Indonesia merupakan salah satu negara rawan bencana (disaster-prone country). Artinya, Indonesia menghadapi potensi bencana yang berkelanjutan karena berada pada wilayah yang rentan bencana. Berlokasi di Cincin Api Pasifik (wilayah dengan banyak aktivitas tektonik), Indonesia harus terus menghadapi resiko letusan gunung berapi, gempa bumi, banjir dan tsunami. Pada beberapa peristiwa selama 15 tahun terakhir, Indonesia menjadi headline di media dunia karena bencana-bencana alam yang mengerikan dan menyebabkan kematian ratusan ribu manusia dan hewan, serta menghancurkan wilayah daratannya termasuk banyak infrastruktur sehingga mengakibatkan kerugian ekonomi. (http://www.indonesia-investments.com/id/bisnis/risiko/bencana-alam/item243? (di akses hari Selasa tanggal 18 Januari 2017 jam 15.26 wib)


Dilihat dari potensi bencana yang ada, Indonesia merupakan negara dengan potensi bahaya (hazard potency) yang sangat tinggi. Beberapa potensi tersebut antara lain adalah gempa bumi, tsunami, banjir, letusan gunung api, tanah Iongsor, angin ribut, kebakaran hutan dan lahan, letusan gunung api. Potensi bencana yang ada di Indonesia dapat dikelompokkan menjadi 2 kelompok utama, yaitu potensi bahaya utama (main hazard) dan potensi bahaya ikutan (collateral hazard). Potensi bahaya utama (main hazard potency) ini dapat dilihat antara lain pada peta potensi bencana gempa di Indonesia yang menunjukkan bahwa Indonesia adalah wilayah dengan zona-zona gempa yang rawan, peta potensi bencana tanah longsor, peta potensi bencana letusan gunung api, peta potensi bencana tsunami, peta potensi bencana banjir, dan lain-lain. Dari indikator-indikator di atas dapat disimpulkan bahwa Indonesia memiliki potensi bahaya utama (main hazard potency) yang tinggi. Hal ini tentunya sangat tidak menguntungkan bagi negara Indonesia (http://www.indonesia-investments.com/id/bisnis/risiko/bencana-alam/item243? (di akses hari Selasa tanggal 18 Januari 2017 jam 15.26 wib)

Terdapat beberapa bencana alam yang mengancam pembangunan Indonesia seperti banjir, erupsi gunung berapi, kekeringan, gempa dan tsunami. Pada tahun 2016 saja, Indonesia telah menghadapi 2.171 kejadian bencana dengan jumlah korban jiwa 567 jiwa, korban luka 489 jiwa (bnpb.go.id). Bencana alam juga telah menyebabkan sekitar 2,7 juta masyarakat mengungsi dan sekitar 30 ribu rumah rusak.


Dalam hal regulasi terkait kebencanaan Indonesia telah memiliki UU Kebencanaan. Pemerintah Indonesia telah memprioritaskan pembangunan kebencanaan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2015-2019. Beberapa permasalahan kebencanaan yang ditekankan dalam RPJM 2015-2019 yaitu:
·    Belum lengkapnya kebijakan-kebijakan yang  melandasi penyelenggaraan penanggulangan bencana di daerah serta belum selarasnya kebijakan/regulasi dari berbagai sektor dalam penanggulangan bencana.
·     Belum terbangunnya budaya kesadaran  masyarakat dan memperhatikan aspek pengurangan resiko dalam menghadapi bencana.
·      Belum efektifnya koordinasi, perencanaan dan penganggaran dan pelaksanaan  penangangan darurat dan pemulihan pasca  bencana.

·     Alokasi anggaran penanggulangan bencana dalam APBD masih rendah dibandingkan ancaman bencana di daerah.

Oleh sebab itu, pembangunan masyarakat yang tahan bencana adalah suatu keharusan demi kelancaran pembangunan di Indonesia. Ketahanan bencana pada level masyarakat diartikan sebagai kemampuan suatu masyarakat untuk meminimalisir dampak bencana dan kembali pada kondisi awal. Ketahanan bencana sangat erat hubungannya dengan kesejahteraan masyarakat, khususnya pendapatan dan pengeluaran. Masyarakat dengan ketahanan bencana yang rendah akan cenderung terjebak dalam kemiskinan. Oleh sebab itu, ketahanan bencana menjadi agenda pembangunan pemerintah.

Salah satu faktor yang sangat penting dalam membangun ketahanan bencana di suatu negara atau daerah adalah kepemimpinan. Pemimpin yang sadar bencana memahami pentingnya pembangunan bencana secara utuh yaitu dengan berfokus pada kebijakan yang bersifat preventif, tidak hanya kuratif. Pemimpin yang sadar bencana juga mampu menjadikan bencana sebagai stimulus pembangunan, tidak mempertimbangakn bencana sebagai penghambat. Syarat-syarat tersebut menjadi tantangan pemimpin-pemimpin Indonesia ke depan. Oleh sebab itu, upaya peningkatan kesadaran pemimpin terhadap isu-isu kebencanaan menjadi sangat penting dan strategis.

    

Friday, February 24, 2017

Handbook Penyelenggaraan Diklat

Gagasan proyek perubahan Kepala Bidang Diklat Aparatur untuk membuat sebuah panduan yang operasional dan praktis bagi penyelenggara diklat di PKP2A IV LAN ini merupakan terobosan yang sangat bermanfaat bagi penyelenggara diklat di PKP2A IV LAN, dimana handbook ini selain sebagai panduan bagi pelaksana  sekaligus menjadi instrumen untuk pengendalian dan evaluasi bagi pimpinan unit penyelenggara diklat baik pada tahap persiapan, pelaksanaan maupun setelah diklat tersebut selesai diselenggarakan.

Tujuan :
Handbook penyelenggaraan diklat kepemimpinan merupakan buku saku berupa pedoman informasi ringkasan yang berisi tahapan-tahapan penyelenggaraan diklat dalam format yang disajikan secara ringkas, sederhana dan mudah di pahami (praktis) serta dilengkapi dengan petunjuk teknis implementasinya.

Handbook ini bermanfaat bagi penyelenggara maupun pengelola diklat di PKP2A IV LAN sekaligus dapat dimanfaatkan oleh lembaga diklat pemerintah lainnya di daerah yang menjadi stakeholders PKP2A IV LAN.